Dalam masyarakat Jepang, ucapan ありがと うございます (arigatou gozaimasu) tidak selalu diucapkan pada seseorang yang telah berbuat kebaikan sebagaimana yang berlaku di Indonesia. [(lihat artikel ありがと うございます (arigatou gozaimasu)]. Hal tersebut tergantung pada situasi yang mengikutinya. Bahkan bila ungkapan terima kasih digunakan pada kasus tertentu akan dianggap tidak sopan. Jadi ada situasi di mana lebih baik digunakan ungkapan 済みません (sumimasen = maaf) ketimbang ありがと うございます (arigatou gozaimasu = terima kasih).
A :何か 落ちましたよ。
Nani ka ochimashita yo.
Barangnya ada yang jatuh.
B :あ、どうも すみません。
A, doumo sumimasen.
Oh ya, terima kasih.
Pada kasus ini orang yang ketinggalan barang mengucapkan 済みません (sumimasen) kepada orang yang memberitahunya. Ungkapan ini mengandung makna terima kasih atas kebaikannya memberi peringatan dan bermakna maaf atas kesudian orang tersebut menyisihkan waktu untuk memberitahukan barang yang terjatuh. Makna kedua lebih kuat dibandingkan makna pertama, karena kelalaian tersebut adalah kesalahan sendiri dan bukanlah tugas atau pekerjaan orang lain untuk memberitahukannya. Bila diucapkan ありがと うございます (arigatou gozaimasu), seolah-olah sudah kewajiban orang tersebut mengingatkan kita pada barang yang tertinggal.
Kasus lain yang memerlukan penggunaan ungkapan ini adalah ketika seorang ibu mengucapkan どうも すみません (doumo sumimasen) kepada seseorang yang telah memberi makanan kepada anaknya. Apabila digunakan ありがと うございます (arigatou gozaimasu), seolah-olah sang ibu memang menghendaki makanan tersebut diberikan kepada anaknya. Ungkapan maaf tidak menggambarkan kehendak yang demikian.
hahahaha
BalasHapussumimasen...